Pages

Subscribe:

Senin, 06 Februari 2012

Makalah Agama [IMAN KEPADA ALLAH]



Makalah Agama
[Iman kepada allah]




Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat,hidayahdan karunia-Nya,sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah agama islam ”IMAN KEPADA ALLAH SWT” tepat pada waktunya.Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw yang kita nantikan pertolongannya besok di hari yaumul kiamat dan tidak lupa kepada keluarga,para sobat,dan para alim ulama.Amin.
Makalah ini  bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT serta memahami dan mengamalkan agama islam sehinggamenjadi seorang muslim yang beriman dan berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat,dan bernegara.Kami juga berharap kaum muslim khususnya para siswa dapat belajar tentang sifat-sifat Allah SWT            dalam al-asmaul husna serta dapat mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.
Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kami sampaikan pada Bapak Suwarni yang telah memberikan bimbingan kepada kami,sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.Tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyk kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.Maka dari itu kami sangat mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun.Semoga Allah SWT meridhoi usaha dan niat baik kita bersama dalam upaya mewujudkan siswa-siswa yang cerdas dan beriman.Amin.

                                                                                                                              Magetan,12 September 2011

                                                                                                                                                      Penulis











Latar  Belakang
ISLAM (Arab:”berserah diri kepada Tuhan”)adalah agama yang mengimani satu tuhan,yaitu Allah.Agama ini termasuk agama samawi(agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama ibrahim.Dengan lebih dari satu seperempatmilyar orang pengikut di seluruh dunia,menjadikan islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.Islam memiliki arti “penyerahan”,atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan(Allah). Pengikut ajaran islam dikenal dengansebutan muslim yang berarti “seorang yang tunduk kepada Tuhan”,atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya,dan menyakini dengan sungguh sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.



Rumusan    Masalah          
     
*     Apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah?
*     Apa saja sifat-sifat Allah dalam Al-Asmaul Husna?
*     Bagaimana perilaku orang beriman terhadap sifat-sifat Allah dalam Al-Asmaul Husna?













     
Pengertian iman kepada Allah
Menurut pengertian bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yaitu amana yang artinya percaya atau membenarkan, menurut ilmu tauhid, iman didefinisikan sebagai membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkannya dengan perbuatan.
Berdasar pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa iman kepada Allah adalah meyakini mempercayai membenarkan dengan hati bahwa Allah itu ada sebaga tuhan yang Maha Esa dengan segala sifat kesempurnaannya, mengucapkan mengikrarkan adanya Allah secara lisan dan bersedia melakukan apa yang telah dibenarkan oleh hati dan diucapkan oleh lisan sebagai keimanan seseorang, dibuktikan dengan perbuatan amal soleh.
Allah berfirman:
[2:177]Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabardalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Cara beriman kepada Allah
1.       Secara ijmali = percaya adanya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan menjaga alam semesta
2.       Secara tafshii = percaya adanya Allah secara rinci dengan mengetahui sifat sifat, nama-nama, yang indah dalam asmaul husna
Hukum beriman kepada Allah adalah fardhu ‘ain. Jika ada yang mengaku islam tapi tidak percaya kepada Allah maka orang tersebut dianggap murtad.
Iman kepada Allah SWT merupakan yang pertama dan yang utama dari rukun iman, seperti sabda Rasulullah:
“Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat malaikat nya kitab kitabnya rasul rasulnya hari kiamat dan kepada qodar yang baik dan yang buruk” (HR. Muslim)
Iman yang sempurna adalah apabila telah mengucapkan dengan lisan, dibenarkan dengan hati dan dibuktikan dengan perbuatan. Barang siapa yang ingkar kepada Allah, sesungguhnya ia termasuk orang yang sesat. Sebagaimana firman Allah:
Seorang laki laki yang beriman disebut mukmin dan seorang perempuan yang beriman disebut mikminat.

Fungsi iman kepada Allah
1.      Pengendalian diri
2.      Penyesuaian diri
3.      Penghargaan terhadap hidup
4.      Keberanian diri
5.      Ikhlas
























Pengertian Asma’ul Husna
Menurut bahasa, Asma berarti Nama, sedangkan Asma’ul adalah bentuk jamaknya yang artinyaNama-Nama, dan Huzna berarti baik. Sehingga, “Asma’ul huzna” artinya “Nama-Nama yang baik”. Sedangkan menurut istilah, “Asma’ul Huzna” ialah nama-nama baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT (sifat wajib Allah), sebagai bukti akan keagungan-Nya. Sesuai Firman Allah dalam Al-Quran, surat Al-Isra’ : 110.


Artinya :
“Katakanlah: "Serulah Allah atau Serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) ".

Allah juga berfirman dalam surat Al-a’raf : 180.

Artinya:
“Hanya milik Allah Asma’ul Husna(nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah), Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu “

Nama-nama Allah SWT yang termasuk Asma’ul huzna ada 99, yaitu :

Asmaul Husna
Arab dan arti
الرحمن  Yang Maha Pengasih
الرحيم  Yang Maha Penyayang
الملك  Yang Maha Merajai/Memerintah
القدوس  Yang Maha Suci
السلام  Yang Maha Memberi Kesejahteraan
المؤمن  Yang Maha Memberi Keamanan
المهيمن  Yang Maha Pemelihara
العزيز  Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
الجبار  Yang Maha Perkasa
المتكبر  Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
الخالق  Yang Maha Pencipta
البارئ  Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
المصور  Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
الغفار  Yang Maha Pengampun
القهار  Yang Maha Memaksa
الوهاب  Yang Maha Pemberi Karunia
الرزاق  Yang Maha Pemberi Rejeki
الفتاح  Yang Maha Pembuka Rahmat
العليم  Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
القابض  Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
الباسط  Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
الخافض  Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
الرافع  Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
المعز  Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
المذل  Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
السميع  Yang Maha Mendengar
البصير  Yang Maha Melihat
الحكم  Yang Maha Menetapkan
العدل Yang Maha Adil
اللطيف  Yang Maha Lembut
الخبير  Yang Maha Mengenal
الحليم  Yang Maha Penyantun
العظيم  Yang Maha Agung
الغفور  Yang Maha Pengampun
الشكور  Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
العلى  Yang Maha Tinggi
الكبير  Yang Maha Besar
الحفيظ  Yang Maha Memelihara
المقيت  Yang Maha Pemberi Kecukupan
الحسيب  Yang Maha Membuat Perhitungan
الجليل  Yang Maha Mulia
الكريم  Yang Maha Mulia
الرقيب  Yang Maha Mengawasi
المجيب  Yang Maha Mengabulkan
الواسع  Yang Maha Luas
الحكيم  Yang Maha Maka Bijaksana
الودود  Yang Maha Mengasihi
المجيد  Yang Maha Mulia
الباعث  Yang Maha Membangkitkan
الشهيد  Yang Maha Menyaksikan
الحق  Yang Maha Benar
الوكيل  Yang Maha Memelihara
القوى  Yang Maha Kuat
المتين  Yang Maha Kokoh
الولى  Yang Maha Melindungi
الحميد  Yang Maha Terpuji
المحصى  Yang Maha Mengkalkulasi
المبدئ  Yang Maha Memulai
المعيد  Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
المحيى  Yang Maha Menghidupkan
المميت  Yang Maha Mematikan
الحي  Yang Maha Hidup
القيوم  Yang Maha Mandiri
الواجد  Yang Maha Penemu
الماجد  Yang Maha Mulia
الواحد  Yang Maha Tunggal
الاحد  Yang Maha Esa
الصمد  Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
القادر  Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
المقتدر  Yang Maha Berkuasa
المقدم  Yang Maha Mendahulukan
المؤخر  Yang Maha Mengakhirkan
الأول  Yang Maha Awal
الأخر  Yang Maha Akhir
الظاهر  Yang Maha Nyata
الباطن  Yang Maha Ghaib
الوالي  Yang Maha Memerintah
المتعالي  Yang Maha Tinggi
البر  Yang Maha Penderma
التواب  Yang Maha Penerima Tobat
المنتقم  Yang Maha Pemberi Balasan
العفو  Yang Maha Pemaaf
الرؤوف  Yang Maha Pengasuh
مالكالملك  Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
ذوالجلالوالإكرام  Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
المقسط  Yang Maha Pemberi Keadilan
الجامع  Yang Maha Mengumpulkan
الغنى  Yang Maha Kaya
المغنى  Yang Maha Pemberi Kekayaan
المانع  Yang Maha Mencegah
الضار  Yang Maha Penimpa Kemudharatan
النافع  Yang Maha Memberi Manfaat
النور  Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
الهادئ  Yang Maha Pemberi Petunjuk
البديع  Yang Indah Tidak Mempunyai Banding
الباقي  Yang Maha Kekal
الوارث  Yang Maha Pewaris
الرشيد  Yang Maha Pandai
الصبور  Yang Maha Sabar

















Penjelasan 10 Sifat Allah dalam Asma’ul Husna

Allah SWT adalah Tuhan Penciptadan pemelihara alam semesta dan segala isinya, Yang Maha Esa dalam Zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT hanya satu dan tidak lebih. Zat Allah SWT tidak sama atau serupa dengan zat selainnya. Allah SWT Esa dalam sifat-Nya, maksudnya sifat Allah SWT walaupun banyak, tetapi hanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT yang memiliki atau menandingi sifat-sifat Allah SWT. Allah SWT Esa dalam perbuatan-Nya, maksudnya perbuatan-perbuatan Allah tidak terhingga banyaknya, tetapi hanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT yang dapat menandingi, apalagi melebihi perbuatan-Nya.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas : 4

Artinya :
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

a.     Ar-Rohman  (الرحمن)

Allah SWT bernama Ar-Rohman artinya Maha Pemurah, karena Allah SWT telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, tanpa pandang bulu. Seluruh umat manusia yang hidup di dunia tetap memperoleh Rahmat allah SWT. Manusia dapat menghirup oksigen di ala mini dengan Cuma-Cuma. Manusia bias mnggunakan air di ala mini untuk kelangsungan hidupnya. Juga Allah SWT telah menyediakan berbagai kebutuhan-kebutuhan manusia yang dapat kita peroleh secara cuma-cuma dari alam semesta.
Tidak hanya manusia, tetapi hewan dan tumbuhan juga memperoleh rezeki sendiri dari Allah SWT yang berupa makanan dan minuman untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lafal Ar-Rohman tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah:3 dan Al-baqarah:163, yaitu:
QS. Al-Fatihah:3

Artinya     :
“Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
QS. Al Baqarah:163



Artinya     :
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

b.    Ar-Rahim  (الرحيم)
Allah SWT bersifat Ar-Rahim artinya Allah Maha Penyayang. Sifat ini selalu Allah SWT limpahkan kepada umatnya yang beriman secara tetap/keekal, bukan hanya dalam hidup di dunia, tetapi juga di alam kubur dan alam akhirat kelak.

c.     Al-Quddus  (القدوس)
Menjaga kesucian diri adalah wajib bagi setiap orang yang beriman. Sebagaiman terdapat dalam nama allah yaitu Al Qudus (Maha Suci). Ini merupakan pedoman agar kita bisa mempertahankan kesucian diri.
Jagalah diri kita dari noda dan dosa. Sehingga kita akan menjadi hamba yang selalu bertakwa.
Allah berfirman:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya itu (karena diangap tidak memiliki dosa) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori (karena penuh dengan dosa)

d.    As-Salam  (السلام)
Islam menghendaki setiap mslim dan muslimah agar selalu membaca do’a tsyahud dalam sholat:
Keselamatan atau kesejahteraan semoga allah limpahkan kepada kami dan hamba hambaNya yang soleh
Dari penggalan ayat tersebut kita tahu allah adalah As Salam (Maha Sejahtera) dan kita hendaknya selalu berdo’a berusaha menjaga keselamatan diri sendiri maupun orang lain
e.     Al-Mu’min  (المؤمن)
Menjadi orang yang terpercaya tidaklah mudah, banyak godaan yang selalu menghampiri. Tetapi sifat allah yang terdapat dalam namanya Al Mu’minu (Maha Terpercaya) hendaknya menjadi pegangan, menjadi pedoman untuk kita bersikap serta sebagai penunjuk jalan untuk berusaha menjadi orang yang terpercaya. Sifat ini mengajarkan kita agar senantiasa jujur, menepati janji, memelihara amanat, dan tidak berkhianat. Sehingga kita dapat memberikan rasa aman terhadap sesama.

f.       Al-Adlu  (العدل)
Al’Adlu berarti Mahaadil dan sangat sempurna keadilan-Nya. Allah Mahaadil karena Allah selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Maha Sempurna.
Allah berfirman :

Artinya : ”Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-An’am, 6:115)
     Manusia sebagai makhluk Allah SWT yang berakal dan sebagai khalifah di muka bumi, di perintah oleh Allah SWT untuk berlaku adil terhadap dirinya keluarganya, dan orang lain. Allah berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Q.S. An-Nahl, 16:90)
g.     Al-Gaffar  (الغفار)
       Secara bahasa Al-Gaffar berarti yang Maha Pengampun. Allah bernama Al-Gaffar sebab Allah SWT yang Maha Pengampun, yang memiliki kebebasan penuh untuk memberikan ampunan dosa kepada hamba yang dikehendakinya.
Allah berfirman :

Artinya : “Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Sad, 38:66)
       Manusia dalam hidupnya didunia ini tidak luput dari dosa. Baik dosa yang ditimbulkan karena tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang wajib maupun dosaa yang disebabkan karena melanggar larangan-Nya yang haram. Allah SWT tentu akan mengampuni dosa hamba-Nya apabila hamba-Nya mohon ampun dan benar-benar bertobat kapada-Nya.
h.    Al-Hakim  (الحكيم)
Menurut pengertian bahasa Al-Hakim berarti Yang Mahabijaksana. Allah SWT baernama Al-Hakim sebab Allah SWT itu Mahabijaksana, tidak ada zat selain Allah yang memiliki kebijaksanaan sama dengan-Nya apalagi melebihi-Nya
i.       Al-Malik  (الملك)
            Al-Malik berarti Maha Merajai. Tadak ada raja yang memiliki kedudukan dan kekuasaan yang sama dengan Allah SWT apalagi melebihi-Nya. Allah SWT adalah Tuhan yang Mahatinggi dan Raja yang sebenarnya, yang mengatur dan mengendalikan kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri. Allah berfirman :

Artinya : “Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia.” (Q.S. Al-Mu’minun, 23:116)

j.       Al Hasib  ()
Allah SWT bernama Al-Hasib artinya Maha Menjamin, yakni memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Manusia dalam hidupnya di dunia ini mempunyai banyak kebutuhan., seperti kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Allah SWT telah menyediakan semua kebutuhan tersebut, asal manusia mau berusaha untuk memperolehnya. Allah berfirman :

Artinya : “Bahwa, manusia tidak akan memperoleh bagian, kecuali apa-apa yang telah dikerjakannya untuk dirinya. Bahwa, hasil usahanya itu pasti akan diperlihatkan kepadanya.” (Q.S. An-Najm, 53:39-40)
            Al-Hasib juga bisa berarti Maha Memperhitungkan. Segala amal manusia ketika didunia, akan dihisab akan di perhitungkan di alam akhirat oleh Allah SWT dengan seteliti-telitinya dan seadil-adilnya.
































Perilaku orang beriman terhadap sepuluh sifat Allah dan asmaul husna
Bagi setiap orang yang beriman yang meresapi akan keagungan sifat sifat Allah serta asmaul husna, pasti didalam kesehariannya mereka akan selalu berusaha agar mereka terbiasa untuk bertingkah laku serta bersikap yang terpuji dan mendapat ridha Allah. Hal ini dilakukan karena dengan ini kita akan terhindar dari perbuatan yang tercela, selain itu kita juga akan mengetahui keagungan Allah

Sikap dan perilaku tersebut antara lain:
1.    Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang
Saling mengasihi adalah perbuatan yang sangat penting, sesuai nama Allah yaitu arrahman yang berarti maha pengasih lagi maha penyayang. Allah menyayangi hambanya tanpa memandang. Siapa mereka dari golongan mana. Allah tidak membedakan agama, bangsa warna kulit, kaya atau miskin Allah tetap menyayanginya.
Penghayatan ini seharusnya mendorong kita untuk lebih meningkatkan iman dan takwa, karena rasulullah bersabda:
Orang orang yang sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya
Berbuat baik dan saling mengasihi tidak hanya dilakukan sesama manusia saja, terhadap makhluk hidup yang lain juga harus berbuat baik.
Maka dari itu, marilah kita lindungi diri dan hati kita dari perilaku tercela dan berbuat baiklah karena rahmat Allah akan senantiasa mengalir bagi hambaNya

2.    Berusaha menjadi mukmin yang bertakwa
Allah bernama Ar Rohim yaitu maha penyayang. Selain itu Dia juga adalah Maliki Yaumiddin, yakni yang merajai hari pembalasan. Kelak dihari pembalasan keadilan akan ditegakkan dan tidak ada kebohongan. Semuanya akan dibuka  dengan sebenar benarnya. Baik dan buruk seseorang, walaupun kecil, akan  diketahui. Jadi, barang siapa yang selama di dunia benar benar beriman dan bertakwa kepada Allah, tentu kenikmatan yang besar dan abadi baginya telah menanti. Tetapi apabila keburukan yang selalu diperbuat, siksalah yang akan selalu membuntutinya. Oleh karena itu diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya.

3.    Memelihara kesucian diri
Menjaga kesucian diri adalah wajib bagi setiap orang yang beriman. Sebagaiman terdapat dalam nama Allah yaitu Al Qudus (Maha Suci). Ini merupakan pedoman agar kita bisa mempertahankan kesucian diri.
Jagalah diri kita dari noda dan dosa. Sehingga kita akan menjadi hamba yang selalu bertakwa.
Allah berfirman:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya itu (karena dianggap tidak memiliki dosa) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori (karena penuh dengan dosa)

4.    Menjaga keselamatan diri dan orang lain
Islam menghendaki setiap mslim dan muslimah agar selalu membaca do’a tsyahud dalam sholat:
Keselamatan atau kesejahteraan semoga Allah limpahkan kepada kami dan hamba hambaNya yang soleh
Dari penggalan ayat tersebut kita tahu Allah adalah As Salam (Maha Sejahtera) dan kita hendaknya selalu berdo’a berusaha menjaga keselamatan diri sendiri maupun orang lain

5.    Menjadi orang yang terpercaya
Menjadi orang yang terpercaya tidaklah mudah, banyak godaan yang selalu menghampiri. Tetapi sifat Allah yang terdapat dalam namanya Al Mu’minu (Maha Terpercaya) hendaknya menjadi pegangan, menjadi pedoman untuk kita bersikap serta sebagai penunjuk jalan untuk berusaha menjadi orang yang terpercaya. Sifat ini mengajarkan kita agar senantiasa jujur, menepati janji, memelihara amanat, dan tidak berkhianat. Sehingga kita dapat memberikan rasa aman terhadap sesama.

6.    Berperilaku adil
Menjadi muslim atau muslimah kita diwajibkan untuk selalu berbuat adil, baik terhadap dirinya, terhadap keluarga, terhadap sesama makhluk Allah. Sesuai dengan nama Allah Al Adlu (Yang Maha Adil). Sifat ini mengajarkan untuk berusaha agar senantiasa adil dan meninggalkan perbuatan zalim. Perintah Allah untuk berperilaku adil tercantum dalam surat An Nisa, Al Maidah, dan An Nahl

7.    Berusaha menjadi orang yang pemaaf
Seorang pemaaf yang mau memaafkan keasalahan orang lain terhadap dirinya adalah orang yang benar benar mulia. Mukmin yang suka memberi maaf akan bertambah mulia disisi Allah
Rasulullah bersabda:
Tidaklah seseorang memaafkan, melainkan Allah tambah kemuliaannya

8.    Berperilaku bijaksana
Seorang yang bijaksana biasanya berfikiran tajam, berwawasan luas, senantiasa cermat dan teliti saat menghadapi kesulitan sehingga terhindar dari perilaku buruk yang merugikan. Setiap muslim dan muslimah yang menghayati diaft Allah yang terkandung dalam namaNya, Al Hakim (Maha Bijaksana) akan senantiasa bersikap dan berperilaku bijaksan.

9.    Menjadi pemimpin yang baik
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan atau menjalankan kekuasaan, setaip orang beriman hendaknya menjadikan sifat Allah yang terakandung dalam namanya, Al Malik (Maha Merajai), sebagai teladan luhur. Rasaululla bersabda:
Setiap kamu adalaha pemimpin dan akan diminati pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya


10.    Bermuhasabah (Introspeksi diri)
Dalam hidup kita tidak terlepas dari perbuatan yang buruk atau keasalahan yang telah kita lakukan. Tapi kita tidak pernah menyadari perbuatan itu. Maka kita perlu introspeksi diri dan segera bertobat. Karena Allah memerintahkan kita agar selalu memperhatikan apa yang kita kerjakan sebagai bekal kehidupan di akhirat. Hikmah dari introspeksi diri ini adalah memperbaiki diri kita, menghilangkan sifat sifat buruk dan merubahnya menjadi perilaku terpuji.
























Penutup                                                        
Demikian makalah ini dibuat,kami sadar masih bannyak kekurangan yang ada dalam makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.


Magetan,12 September 2011                                     



 Penulis  by::
Fajrina 
Fauzan 
Fitria 
Ilma 
Intan 
Khoirunikmah 

SMASA MAGETAN                                                       













Tidak ada komentar: